SEIKAT PUISI
Di tepian jalan Malioboro
Yogyakarta
Bersebelahan dengan dagangan cinderamata warna-warni
Duduk seorang pengrajin
“Pagi ini ku pesan seikat puisi ulang tahun”
Lalu Pengrajin itu mencari sebuah
pena dan selembar kertas
Mulai menerawang jauh mengingat
masa mudanya
Tangannya mulai menari di atas
selembar kertas
Menggoreskan tinta hitam membangun syair-syair Indah
Menggoreskan tinta hitam membangun syair-syair Indah
Tercengang aku membacanya
Syair-syair yang
indah nan Romantis penuh gelora asmara tercipta
Aku terpaku di atas
belahan Bumi Yogyakarta
Bersama kencangnya sang waktu berlari
Indah memang
namun
Bukan puisi cinta yang ku pesan
Hilang harapanku ...
Meleleh keberanianku...
Tidak akan ku persembahkan puisi ini
Alam menyadarkanku
“aku iki pacare sopo?”
Yogyakarta , 15 September 2015